Tuesday 12 March 2013

Maafin papa!!! cerpen cagnifa spesial HBD Difa


Maafin papa!!!!




“ngeeek”terdengar suara pintu berdecit menandakan ada yg masuk rumah, agni meneruskan membacanya, setelah ditunggu berapa lama, ia tak mendengar salam juga
“brak..”tiba tiba terdengar suara pintu di banting seseorang

Agni kaget mendengar suara tersebut, ia pun langsung berdiri dan meletakkan majalah yg sedang di bacanya di atas meja, ia berlari kecil menuju arah ruang tamu.

Terlihat Difa sedang melepas sepatunya, wajahnya di tekuk, mulutnya pun dikrucutkan,
Melihat itu agni hanya tersenyum, kalau sudah begini pasti ada masalah disekolahnya.
Agni pun menghampiri putra semata wayangnya itu.

“sayang kamu kenapa sih? Baru dateng kok udah kyak gini? Jelek tuh mukanya, kalau kyak gini”agni berlutut kemudian memeluk putranya itu.

“biarin jelek”difa mengiyakan perkataan bundanya. Sambil wajahnya ia palingkan dari wajah bundanya.

“cerita sama bunda donk... ya ya ya”agni meletakkan kedua tangannya ke pipi anaknya tersebut kemudian diarahkannya wajah anaknya itu ke arahnya.

“tanya aja sama bunda sendiri apa masalahnya huh”difa pun berlari menuju kamarnya
Setelah masuk kamarnya dia lagi lagi membanting pintu dan menguncinya “braaaak”

Agni hanya geleng geleng melihat tinggah lagu anaknya. Hal kyak gini memang sudah biasa dia hadapi. Mungkin ini masalah dia (difa) dengan rafli teman sekelasnya. Memang keduanya tidak pernah akrap. Agni juga tidak tau penyebabnya apa. Setahu dia difa sifatnya tuh baik sama semua orang. Agni memang tidak bisa menyalahkan salah satau atau bahkan mungkin keduanya. Mereka kan masih anak anak jadi mereka masih suka jail. Mereka masih anak kelas 1 SD. Difa menganggap Rafli itu rifalnya. Begitupun sebaliknya. Padahal kakaknya rafli tuh sahabatnya agni dulu waktu di SMA bahkan sampai sekarang mereka masih akrap. Tapi ini adiknya malah musuhan sama anaknya.

Agni berjalan kearah kamar tidur anaknya itu. Setelah berada dekat pintu ia mengetuk pintu kamar itu.

“sayang buka pintunya donk... kalau ada masalah cerita donk sama bunda...”pinta agni

“ngga mau bunda”jawab difa dari dalam kamar

“please bunda mohon, ntar bunda trutin deh permintanya”agni masih mencoba merayu anaknya

“permintaan Difa tuh Cuma satu bunda, itu pun udah dari kemarin kemarin difa sebutin... difa pengen ketemu ayah difa.. itu aja bunda, hikzz hikzz”terdengar dari dalam kalau difa menangis, yah inilah difa. Dia memang tegar kalau di luar. dia tidak akan nangis katanya sih malu, dia sampai bilang begini”akukn cowok bunda malu lah kalu nangis diliati orang2x” namun itu kalu di luar tapi kalau udah di kamar. Ia bisa  menangis sepuasnya. Kata dia kamar itu kerajaanya jadi dia bisa bebas mau  ngapain aja.

“huh”agni menghembuskan nafas berat, selalu saja masalah ini yg di ributkan”kan udah bunda bilang kalau ayah itu pulang 3 tahun sekali sayang, dia kerja jauhhh banget”agni berbohong lagi kepada anaknya itu.

“bunda bohongkn?  Kata rafli, difa gx punya ayah, hizk hikz”difa masih saja menangis

“bilang donk ke rafli kalau ayah difa pulang 3 tahun sekali”

“udah bunda tapi kata rafli, nggak mungkin itu mah, katanya ayah dia yg juga kerja di luar negri pulang semiggu sekali kok”jelas difa

“deghh”agni kaget, ia bingung harus mencari alasan apa lagi “tapi kan ayah difa beda degan ayahnya rafli sayang”agni masih berusaha meyakinkan anak semata wayangnya itu

“engga buda difa udah gx percaya lagi”difa masih saja tetap pada pendirianaya

“difa makan dulu ya.. tadi belum makan kan? Pasti laper”agni mencoba mengalihkan pembicaraanya

“engga mau bunda, difa gx mau makan sebelum ketemu papa”hal yg tidak mungkin terjadi.. agni takut sampai kapan difa masih bertahan? Ia takut anak semata wayangnya itu sakit

“ntar bunda suapin deh”agni masih berusaha merayu difa

“engga mau bunda”

“emzzz bunda beliin spagety? Mau?”

“engga ya engga bunda”lagi lagi difa menjawab tidak, agni mulai kehabisan akal padahal biasanya difa kalau sudah di iming imingi spagety dan di suapin pasti mau lha ini.

“Tintunggg”tiba tiba terdengar bel dari arah ruang tamu. Ini menandakan ada orang yg datang ke rumah agni, “sayang mama tinggal dulu ya, kyaknya ada tamu, kalau kamu laper ngomong sma mama pasti mama beliin buat kamu, asal kamu mau makan”setelah menunggu berapa menit dan gx ada jawaban dari dalam agni pun berjalan ke arah ruang tamu

Setelah dekat dengan pintu ia membukakan pintu tersebut. Pintu terbuka. Terlihat seorang cowok berdiri dengan tegap ditangan kanannya ia membawa sebuah bungkusan.

“eh elu kka, mari silahkan masuk”ternyata yang datang adalah cakka. Setelah dipersilahkan masuk diapun masuk ke dalam rumah agni.

“mana difa ni?”tanya cakka ia meletakkan bungkusan tadi di meja setelah itu ia duduk di sofa

“ada dikamarnya”jawabku singkat, agnipun ikut mendudukkkan pantatnya di sofa

“biasanya juga main, ni?”tanya cakka lagi
“dia nagmbek lagi, dan lagi lagi masalah yg sama”kata agni pelan ia menundukkan kepalnya, terlihat matanya berair”mau minum apa”ia mengarahkankan pandanganya ke arah cakka

“jus aja deh, berarti berantem lagi sama rafli”ucap cakka

“iya”Agni pun berdiri setelah mendengarkan pesanan cakka, ia bergegas menuju dapur

“gua coba ke kamar difa eaa”

Agni menoleh ke belakang kemudian berkata “terserah deh”

cakka pun menuju kamar difa. Ia sudah hafal betul letak kamar difa. Maklum dia sering datang ke rumah agni.

“tok tok tok”Cakka menegetuk pintu kamar difa

“sudah difa bilang difa ngga mau makan, nda”ucap yg di dalam

“ckckck” Cakka terkekeh”yakin bener kalau yg ngetuk pintu kamar bunda kamu dif”ucap Cakka

“ehh siapa eaa, pasti om Cakka”difa asal tebak nama, karena memang yg sering kerumahnya ya Cakka, dia juga hafal suaranya.

“wih bener banget udah hafal ternyata sama om” Cakka mengacungkan dua jempolnya, ya walaupun difa engga liat”dua jempol deh, eh jagoan om ngambek nih?”goda Cakka

“ah engga kok”difa mengelak karena dia malu donk masa cowok nangis

“yakin nih, katanya gx mau makan?” Cakka lagi lagi menggoda difa

“kan udah difa bilang om, difa gx laper!!!”

“yakin nih gx laper? Om bawain spagety sama pizza lho” Cakka memancing difa, dua makanan ini memang kesukaan difa

“engga lah udah bosen makanan itu”difa tetap saja menolaku

“bener nih? Ya udah om kasihkan saja ke adik om, si rafli”

Mendengar kata rafli, difa langsung bangkit dari duduknya dan membukakan pintu. “ehh jangan donk om, buat difa aja deh, difa gx rela ah kalau buat rafli”difa keluar dengan wajah tersenyum cerah, tidak seperti tadi sewaktu pulang sekolah

“ckck kamu tuh, kalok soal rafli aja ngga mau kalah”kata Cakka sambl tangannya menjawil hidung difa

“ya gx mau lah om”difa melipatkan kedua tanagnnya di depan dada”mana nih pizza dan spagetynya?”tagih difa

“bentar om ambilin dulu di depan, tadi om taruh di meja, tunggu ya ganteng”lagi lagi Cakka menjawil hidung difa, kemudian ia berbalik arah menuju ruang tamu.

“difa tunggu di kamar om”difa agak sedikit berteriak karena Cakka sudah agak jauh

Cakka berbalik arak kemudian mengacungkan jempolnya dan tersenyum

tak berapa lama kemudian Cakka kembali ke kamar difa

ini dia makannannya “kata Cakka sambil menentengkan bungkusan ke arah difa

difa tersenyum“cepet om di buka udah laper nih”katanya sambil memegang perutnya dan nyengir

“haha katanya tdi gx laper??” Cakka tertawa pelan tngannnya yg bebas mengacak ngacak rambut difa

“itukan dua menit yg lalu om, sekarang udah beda lagi ceritanya, hehe”difa pun nyengir kemudian tangannya merebut bungkusan yg dibawa Cakka kemudian membukanya.

“om pizza dulu aja ya”katanya sambil mengambil satu potong pizza, kemudian ia mulai meletakkan potongan itu kemulutnya, tapi tanagan Cakka mencegahnya”eh kenapa om? Gx boleh nih?”difa bingung

“laper sih ya laper difa, tapi ya kalau makan doa dulu donk”nasehat Cakka, tangannya pun di lepaskan dari pergelangan tangan mungil difa

“hehe, iya iya om difa lupa”difa hanya nyengir, kemudian ia letakkan kembali pizza itu, tanagnnya pun di tengadahkan sambil matanya di pejamkan,”amin”ucapnya mengakhiri doanya kemudian iapun mulai memakan pizza itu

Dari balik pintu terlihat agni tersenyum melihat keakrapan Cakka dan anaknya itu. Memang dari dulu yag paling deket dengan difa ya Cakka, waktu difa sakit, main, ngerjain pr, ngambek, bahkan waktu dalam kanduangan yang menemani dan mencarikan makanan yg diinginkan agni pun Cakka. Dulu agni ngidam buah kurma tapi langsung dari pohonya. Tanpa pikir panjang Cakka rela terbang ke arab sana hanya untuk mencarikan buah kurma untuk agni.

Agni mendekati mereka berdua “ehh anak bunda udah nggak ngambek lagi nih?”tanya agni

“siapa yg ngambek bun, difa nggak ngambek kok”kata difa sambil mengedip ngedipkan sebelah matanay kearah bundanya.

“hehe iya iya, tadi difa nggak ngambek kok, eh ada pizza bunda minta donk”pinta agni, ia pun berjalan mendekati difa dan duduk di sampingnya. kemudian ia letakkan nampan yg dibawanya di atas meja.

“ini hanya buat difa nda,  iyakn om?”tanya difa ke Cakka sambil menegrlingkan matanya biar Cakka setuju

Cakka yg melihat perilaku difa hanya tersenyum geli dan mengangguk “iya sayang”katanya sambil menegecup puncak kepala difa
“tuh denger sendirikan nda???”difa mengarhkan pandanganya ke arah mamanya

“iya deh bunda gx minta”

“makasih nda, difa sayang sama bunda”difa pun mengecup pipi bundanya

“sayang, jangan asal cium donk, kamukan nasih makan pizza, pipi bunda jd kotor nih”agni membersihkan pipinya dengan tangannya

“hehe maaf bunda”difa hanya terkekeh dan nyengir kuda.

“eh kka ini minumnya sampai lupa aku”agni menyodorkan segelas jus jeruk ke arah Cakka

“makasih ni” Cakka menerima jus itu dan meneguknya, setelah itu ia letakkan kembali minumanya ke atas meja

“buat difa mana bun?”rengek difa

“oh difa mau juga, bentar mama buatin dulu ya.”agni pun bernjak dari duduknya

“yah lama donk”difa cemberut

“bentar kok sayang”agni berjalan stelah melewati Cakka dengan sengaja Cakka memegang pergelangan tangan agni untuk menehan agar agni tidak lgi berjalan

“udah lah ni, biar difa minum punyaku saja”tawar Cakka

“itukan buat kamu kka”

“ndak papa difa maukan?” Cakka mengambil minuman yg diletakkan tadi kemudian mengarhkan minuman tersebut ke arah difa. Difa hanya mengangguk dan minum just tersebut.

“kamu tuh selalu saja manjain difa”


Cakka yg tidak berkomentar ia hanya tersenyum dalam hatinya ia berkata “karena gue sayang sam elo dan difa ni”

“difa habis ini ngerjain pr ya?, kalau udah terus baru tidur”pesan agni

“udah dikerjain kok nda yee”ledek difa sambil menjulurkan lidahnya

“hah? Kapan ngerjainnya sayang?”agni bingung, ia berfikir masa waktu ngmbek tadi dia ngerjain pr? Ckck ada ada saja

“ya tadi nda, jadi sekarang boleh maen sama om cakka kn?”pinta difa memohon, ia memasang muka yg ngegemisin membuat bundanya tidak bisa untuk tidak mengiyakanya

“iya sayang tapi dua jam cukup? Trus tdr siang ea?”ucap agni sambil mengelus pelan kepala difa

“ok nda sip deh”difa berkata semangat jempolnya di arahkan ke agni

“eh om sekarang mau maen apa?”tannya difa pandanganya kini menujju ke arah Cakka yg duduk di samping kanannya

“emzzz apa ya?” Cakka berfikir jari terunjuknya iya arahkan ke kepalnya”Pengennya difa apa?” Cakka balik bertanya

“maen PS aja deh om, maen bola, pasti om gx bisa deh ngalahin difa”difa mengambil keputusan, ia mulai berlagak di depan Cakka.

“ahaha gini gini om juara 1 PS se jakarta lho” Cakka ikut berlagak, difa mengerutkan dahi ,bingung

“emang ada om?”

“engga ada sih, hehe” Cakka nyengir kuda sambil tanganya di angkat dan membentuk huruf v
“ayo maen”lanjutnya

mereka pun menuju ruang tengah setelah sampai
Difa dan cakka mulai mengambil stic psnya masing masing.
Difa pun mulai memprogram PSnya
“om mau pake apa?”tanya difa ke cakka

“Arsenal aja dif”jawab Cakka

Selang berapa menit kemudian

“gooooooooooooooooolllllll”teriak difa, “haha om Cakka payah baru juga satu menit udah kemasukan”difa mengejek Cakka

“tunggu pembalasan om difa”ucap Cakka geram

Agni hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka.ia kemudian beranjak dari situ dan menuju arah dapur.

Difa masih sibuk memainkan stiknya begitupun dengan Cakka tak kalah sibuknya.
Ekpresi mereka sunggu lucu. Kadang sesekali Cakka kecewa karena bolanya gx jadi masuk ke gawang difa. Tanganya di pukul2x ke lantai (pelan).

“Ah om Cakka lengahh”dengan dua kali tendangan dan “gooolllll, dua kosong dua kosong, yeyeye”difa berjoget ria di depan Cakka

“huh, awas kamu difa, om mah masih bikin kamu seneng aja dulu” Cakka masih saja menyobongkn diri

Agni datang membawakan dua gelas minuman dan satu toples cemilan.

“Istirahat dulu, ini bunda bawain minuman”ucap agni setelah deket dengan mereka, iapun meletakkan minuman itu agak jauh dari mereka, setelah itu duduk diantara mereka.

“nanggung nih ma, bentar lg juga babak pertama kelar”

“golllllllllllllllllll’kali ini yg berteriak Cakka, sangking senengnya tiba tiba dia menegecup pipi agni, setelah berapa detik ia pun tersadar”eh, maaf ni”ucap Cakka sambil menunduk”

“cieee”difa meledek mereka

“udah gx papa, eh awas difa om Cakka udah mulai tuh”agni mengalihkan pembicaraan

“uhh, om Cakka curang”difa agak cemberut, wajahnya kembali tersenyum setelah bola sudah bisa di rebutnya, dengan satu kali tendangan dan “goooooooolllll” “muachh”difa mencium pipi kiri bundanyanya”ini baru boleh om,ckckc”difa kembali meledek Cakka

“ah, kamu nih” Cakka hanya tersipu

Babak pertama selesai sekor akhir 3 – 1 dengan kemenangan ada di tangan difa. Mereka pun menyeruput minuman yg di bawa agni tadi.

Setelah 5 menit berlalu mereka pun memulainya lagi

Cakka mengawalinya dengan cukup bagus, kali ini sistem yg ia gunuakan sistem permainan 424, sistem ini pernah di gunakan oleh brazil dan berhasil membawanya menjadi pemenang di piala dunia.

Difa terlihat begitu kesal karena setiap kali ia mau memasukkan ke gawang masti selalu meleset. Namun dia tidak kehabisan akal. Dan berhasil, pertahan Cakka berhasil dia robohkan ia bisa menerobosnya dan “gooolllllllllllll, ahaha empat satu om, mash sanggup?”ejek difa

“masih donk” Cakka tak mau kalah

“siap siap aja om”ucap difa jahil

“siap siap apa?” Cakka bingung

“predikat juara 1 ps se jakartanya aku geser, hahaha”difa tertawa lepas

Cakka yg mendengar itu hanya mengacak ngacak puncak kepala difa gemas

“om dengan sekuat tenanga akan mempertahnkanya, ni dukung aku ea” Cakka masih optimis, ia minta dukungan dari agni.

“ehh enak aja bunda ya dukung difa donk, iya kan bun?”difa memeluk leher bundanya dan mengecup pipinya.

“iya sayang”agni membalsnya dengan kecupan pula

Cakka  yg mendengarnya terlihat (pura-pura) kesal. “aku juga dukung kamu kok kka” Cakka pun jadi semnagt

Pertandingan dimulai lgi
Di sela sela pertandingan difa sesekali meminta bundanya untuk meyuapkan cemilan kemulutnya
Cakka yg kepengen pun ikut nimbrung”gua ni”katanya memelas

“ahaha om Cakka pengen, kasih aja deh nda, kasian tuh”difa tertawa
Agni yg pun menyuapkan makanan juga ke Cakka

Cakka jadi semangat selang berapa menit ia bisa menerobs pertahanan difa berapa menit kemudian dan “goooooooolll” Cakka berteriak girang
“pritttttttt pritttttttttttttttttttttttt”pluit panjang di bunyikan pertanda pertandiangan telah selesai

“ahaha kalah aja seneng om 4-2 tuh”ledek difa

“hehe iya juga sih, difa paing hebat deh”puji Cakka

“difa sekarang bobok yok”ajak agni

“iya bun, om ikut kekamar ya?”pinta difa

“emzzz” Cakka berfikir

“ayolah om, om kan kalah”difa memohon

Cakka melirik ke arah agni, agni hanya mengangguk”oke deh bos”kata Cakka sambil mengankat tangan dengan posisi hormat

“asikkk”

Mereka bertiga pun berjalan kekamar difa

---

Agni menyelimuti difa, ia kecup dahi anak semata wayangnya itu, kini posisi mereka, agni sebelah kiri ditengah difa dan di samping kanan ada Cakka tentunya.

“bun”ucap difa pelan

“iya sayang”sahut agni

“2 hari lagikan ultah difa yg ke 7, nah difa pengen ayah pulang di acara ulang tahun difa, bisa pa engga?”difa memelas

Agni agak sedikit kaget ia melirik Cakka, Cakka hanya mengendikkan bahu.

“bunda usahain difa bisa ketemu ayah di pesta nanti”kata agni pelan

“harus lho bunda, kan kata bunda 3 tahun sekali ayah pulang”difa terlihat sangat rindu pada ayahnya, agni mengangguk,”janji ya bunda”difa melanjutkan ucapanya

“iya deh bunda janji”agni menoleh ke arah Cakka, terlihat Cakka agak sedikit kaget.

“makasih bunda, difa syang bunda”ucap difa sambil bangun dang mengecup pipi agni

“om gx disayang nih?, ya udh deh om pergi aja” Cakka pura pura ngambek, difa menoleh ke arah Cakka

“ahaha om Cakka lucu deh kalok ngambek, difa sayang om juga kok”difa pun mengecup pelan pipi Cakka, Cakka tersenyum.


Difa pun kembali berbaring, tak beberapa lama kemudian ia pun memejamkan matanya.

Setelah difa tertidur mereka berdua (agni dan Cakka) beranjak dari tempat tidur difa.

Mereka bedua menuju ruang tamu, setelah sampai mereka mendudukkan pantatnya di sofa
“Ni kamu jangan asal janji donk, emang kamu sudah tau keberadaan laki laki itu?” Cakka mulai membuka percakapan, ia terlihat begitu khawatir jika agni tidak bisa menepati janjinya.

“ntahlah kka, tapi mau gimana lagi, aku udah gx bisa ngelak, ini udah taun ketiga kka”mata agni mulai berkaca kaca, mungkin sebentar lgi ia akan menangis.

“huh, seharusnya kamu jangan janji dengan apa yg mungkin gx bisa kamu tepati, aku takut nanti difa akan semakin kecewa jika dia tidak datang” Cakka merebahkan kepala agni kepundahnya ia pun memeluknya.

“iya kka, aku tau itu, aku akan coba cari dia mulai hari ini, kamu mau temenin akukan?”agni melepaskan pelukan Cakka, ia menatap sahabatnya itu.

“tentu” Cakka menjawab yakin”kita berangkt sekarang?”ajak Cakka

“ok deh, mumpung difa masih tertidur”agni beranjak dari duduknya

Mereka pun bergi berlalu, mencari hal yg tidak pasti

 ------


Belum ada satu jam difa tertidur ia terbangun, ia kelihatanya mimpi buruk
“bun, bunda?”difa memanggil2x agni

“kok kyaknya gx ada orang ya?” apa bunda lagi pergi?”difa pun beranjak dari kamar tidurnya kemudian ia menuju dapur dan mengambil minum.

“gelek”ia menegak minumanya, “apa maksud mimpiku tadi ya? Bunda menangis saat ulang tahun difa?”apa difa ada salah”difa berusaha memutar otaknya

“dalam mimpiku tadi tidak ada ayah, apa bunda tidak bisa membujuk ayah pulang dan gara gara itu bunda jadi menangis?”difa masih berfikir, ia menarauh botol minuman tadi kemudian berjalan ke kamar bundanya

“aku harus lihat album foto bunda waktu SMA dulu, siapa tahu ayah difa slah satu dari teman mama waktu SMA”

Setelah sampai kamar agni difa pun mencari cari album foto tersebut, dan beberapa menit kemudian difa telah menemukanya.

“maaf ma difa nggak bermaksud lancang, difa hanya ingin mencari ayah difa, itu saja siapa tahu ayah difa gx keluar negri, atau lgi jalan jalan disini”ucap difa lirih

lembaran pertama ia hanya menemuka foto bundanya dengan beberapa temanya



lembar kedua ia menemukan foto bunda dan om Cakka,



lembar ketiga ia menemukan foto bundanya bersama seorang lelaki

“deg”terasa jantung difa berdetak kencang, “apa mungkin ini ayah difa?”
Ia mengambil foto tersebut di belakangnya tertulis Alni 2003, jalan ahmad yani no 18. Difa tersenyum melihat alamat itu.



Lebar berikutnya ia menemukan foto bunda bersama laki laki lain
Difa pu mengambil foto itu lagi
Dibelakangnya tretulis Agniel 2004, jl komplek haji muhidin no 8. lagi lagi foto tersebut ada petunjuk alamatnya, difa kembali tersenyum, dengan alamat ini dia bisa mencari ayahnya dengan mudah.



Difa membuka lebar lembar berikutnya, namun hanya ada foto bundanya dengan teman temanya

Lembar terakhir ia menemukan foto bundanya dengan lelaki lagi
“deg” yg terakhir ini membuat dada difa menjadi sesak “huh apa ini ayah difa kenapa difa jdi begini, kyaknya difa deket bnget dengan orang ini

Ia pun mengambil foto itu sayangnya foto itu kurang jelas, terlihat di belakangnya tertulis rioni 2005. Cuma lima huruf 4 angka yg tertulis.



Difa kembali memletakan album foto tersebut ke tempatnya. Ia mulai berfikir kembali.
Besok aku akan memulai pencarian ayakku. Pulang sekolah aku akan memulainya. Aku mulai dari yg terdekat saja. Dari Alni kemudian Agniel dan yg terakhir rioni karena ini yg gx ada alamatnya.

Setelah memutuskanya difapun bergegas keluar dari kamar agni. Dan kemudan menuju kamarnya untuk melanjuttkan tdurnya. Tak lupa sebelumnya ia taruh foto itu di dalam sebuah buku dan di masukkanya ke tas

----

Hari berganti, difa pagi ini semangat sekali untuk pergi kesekolah, pagi pagi sekali ia sudah bangun, padahal masih pukul 05:00. Difa bergegas mandi, selesai mandi dan berkemas, ia sholat subuh. Jam masih menunjukkan 05:30. Difa pun menuju ruang makan.

“bun,bnudaaa”difa (agak) berteriak memanggil agni

“iya sayang bunda lagi di dapur nih, lagi masak, kamu tunggu di situ saja ea, bentar lagi mateng kok”terdengar suara agni berteriak dari arah dapur

“iya bun”difa pun menarik kursi yg ada di sampig meja makan dan mendudukkan dirinya disana. Tak berapa lama kemudian agni pun muncul dari arah dapur.

“pagi sayang, bunda masakin makanan spesial buat difa”agni berjalan mendekati meja makan

“apaan bunda?”difa terlihat penasara

“tara... spagety”agni meletakan makanan itu tepat di atas meja di depan difa

“asikkkk.. bunda emang paling baik deh”ucap difa kemudian ia pun mengambil piring dan kemudian makan.

Tak perlu membutuhkan waktu lama untuk meng habiskan makanan tersebut 10 menit kemudian difa udah selesai makannya. Ia pun meletakkan sendok dan garpunya kemudian mengambil segelas susu yg telah di siapkan bundanya dan kemudian meneguknya. “gleg gleg gleg”setelah selesai ia mengelap mulutnya dengan sebuah tisu

“bun difa berangkat dulu eaa”difa berpamitan ia mengambil tangan agn,i menyalaimnya dan mengecup punggungnya.

“bunda antar yah?”tawar agni

“kan udah difa bilang, kalau bunda belum bersama ayah, bunda gx boleh nganter atau jemput difa”ucap difa sambl mengkrucutkan bibirnya dan meletakkan tanganya didepan dada

“iya iya sayang, tapi bunda khawatir lok anak bunda yg cakep ini kenapa napa bagaimana?”agni menjawil dagu difa gemas.

“difa kan udah gede mah, udah mau 7 th jg”

“iya deh percaya, jangan cemberut gitu jelek ah”agni menundukkan kepalanya dan ia mengarahkan kepalanya untuk mengecup difa”muachh, udah berangkat sana”

Difa tersenyum”eitss bekal sama uang jajan mana? Hehe”tanganya di sodorkan kedepan

“kamu ini kalau uang jajan aja gx lupa”agni mengambil dopet dan mengambil uang 20 ribuan kemudian di kasihkanya ke difa, ”segini cukup?”tanya nya, ia juga mengambil kotak bekal yg telah ia siapkan.

“cukup lah nda”difa mengambil uang itu kemudian ia pun berangkat

“bunda anter sampai depan ea?”pinta agni

“terserah bunda deh”

Difa berjalan ke arah bagasi ia mengambil sepedanya, dan mulai menaikinya”difa berangkat nda daadaa” difa melambaikan tanganya

“daaa sayang belajar bener bener biar bisa bahagiain bunda”pesan agni sambil tanganya dilambaikan, agak berat juga melepas anaknya sendirian, tapi ini kemaunya, dan gx bisa lagi ia rubah, ia begitu egois seperti ayahnya.

“sip bunda”dia mengacungkan jempolnya, kemudian ia mulai menggoes sepedanya.

--------------

Difa pulang sekolah pukul 10.00

Jadi masih ada waktu 2 jam setelah pulang sekolah untuk mencari ayahnya, karena setelah jam 12 agni pasti udah pulang dari kantor. Bisa gawat kalau dia tidak melihat difa di rumah.

“pagi semuanya”sapa difa ramah terhadap semua teman di kelasnya

“ayah kamu belum datang dif, haha”ejek rival difa yaitu rafli

“ayahku datang waktu hari ulang tahunku kok”jawab difa tersenyum.

“aku sebenernya udah tau dif siapa ayah kamu, tapi aku gx rela jika kamu mengambilnya dari aku, aku sayang banget sma dia”batin rafli, rafli kemudian menundukkan kepalanya.

“eh dif ualang tahun kamu aku di undangkn?”tanya gilang yg kebetulan dia yg duduk sebangku dengan difa.

“pasti donk lang, kamu kan temen dekatku, dan untuk teman teman semua pada datang ya, mau tau ayah aku kan?”

Rafli semakin cemburu saja di buatnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10:00 Jadi waktunya pulang.

Seperti yang telah direncanakan difa tidak langsung pulang ke rumah, kali ini dia harus mencari ayahnya.

Alamat pertama jalan ahmad yani no 18.
difa mengerutkan dahi, itukan alamat kantor bunda

difa pun mengayuh sepedanya menuju kantor agni.
Setengah jam kemudian ia sampai di sana.
Difa mengendap ngendap untuk masuk ke dalam, takut takut kalau bundanya tau.
“itu, itu, itukan orang yg ada di foto ini”difa melihat foto itu dengan seksama kemudian melihat orang yg ada agak jauh darinya

“ehh ada bunda”cepat cepat difa bersembunyi.

“pak alvin ini laporan yang bapak minta”terdengan bunda memanggil nama itu alvin, “apakah dia ayah difa”

“laporan macam apa ini”ucap alvin keras berkas itupun di lemparkan ke arah meja, difa yg melihat itu terlihat sedih,”nggak dia bukan ayah aku, ngga mungkin ayah setega itu, tak terasa air mata difa menetes
“udah lah vin jangan kasar kasar gitu”lerai seorang cowok,

“eh om Cakka?, alhamdulillah untung ada om Cakka, makasih om”ucap difa lega”om Cakka memang pahlawan deh”

“kka, dia gx becus buat laporan ini”alvin tetap saja marah marah

“dia salah sekali ini saja kn vin? Dia lgi banyak fikiran, please maafin dia” Cakka terlihat memohon

“oke oke, kali ini gw maafin dia”emosi alvin mereda

Agni yg sedari tadi merunduk pun tersenyum”makasih pak, saya permisi”
Terlihat agni keluar ruangan “makasih ya kka”
“iya sama sama, mereka kemudian masuk ke ruangan masing masing”

Tak berapa lama setelah agni masuk, ia keluar dari ruangan dengan seorang pria.
“hah?, apa itu ayah? Di begitu dekat dengan bunda, mau kemana ya mereka?” difa pun mengikuti mereka berdua.
Ternyata mereka menuju restoran untuk makan siang”krucuk, krucuk, krucuk”difa jadi laper. Difapun memegangi perutnya. Difa ingat dengan bekalnya. Dia pun makanroti isi yg dibawakan bundanya.

Setelah kenyang difa pun melanjutkan pengintaian
“kamu tadi dimarahin Alvin?”tanya laki laki itu

“ia pak, gx tw kenapa dia bisa semarah itu”agni terlihat kembali sedih

“panggil saja iel, ini udah buakn jam kerja”

“iya iel”

“ udahlah jangn di pikirin masalah alvin marah marah, mungkin dia lagi ada masalah biasalah, sifat dia emang dari dulu begitu”ucap iel, ia menegelus pundak agni”waiter..”pangil iel

“ia, mau pesen apa pak?”tanyanya

“spagety 2, sama just jeruk aja deh”pesan iel

“apakah itu ayah difa? Dia terlihat sanag perhatian dengan bunda”pikir difa”semoga benar

“gabriell”panggil seorang cewek

“Itu siapa lagi?”pikir difa

“sayang? Kok kamu disini?”gabriel berdiri kemudian cipika cipiki dengan orang itu

“ia tadi kebetulan lewat”jwabnya

“oh iya, ni ini sivia pacar aku” sayang, ini agni sekertarisku”gabriel menegnalkan wanita itu

“huh gx mungkin berarti kalau dia ayah aku, masa dia udah punya wanita lain sih, pakai mesra mesraan segala lagi, orang dewasa memang aneh.

Difa pun keluar dari kantor tersebut, kemudian ia melanjutkan pencarianya. Dua foto yg tadi sudah ia masukkan kembali ke tas, sekaran Tinggal satu foto, tapi tidak ada alamatnya. Difa jadi bingung mau mencari kemana. Jam sudah menujukkan 11.40 bentar lagi bunda pulang. Dan difa punya waktu 10 menit, perjalanan kerumah sekitar 20 menit.

Difa mulai mengayuh sepedanya tanpa lelah, ia tak tau harus kemana sepuluh menit telah berlalu, berarti dia harus cepat cepat pulang,. Dia kayuh kuat kuat sepeda itu.

Sampai di perempatan ia tidak tahu kalau ada sebuah mobil yg melaju agak kencang dan “ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttt”
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”terdengar jeritan, miris. mobil itu menabrak pelan difa, dia agak terpental sedikit, untung saja mobil itu cepat berhenti kalau tidak mungkin akibatnya sngat parah.

Si penegndara keluar dari mobil, ia terlihat begitu panik, difa terlihat pingsan, terlihat darah segar keluar dari siku dan lututnya. Pemuda pemilik mobil itupun segera membopong difa ke mobil. Diraihnya foto yg terjatuh dijalan. Kemudian dia melesat menuju rumah sakit terdekat.

----

“tarrrrrr”just yg dipesan gabriel tadi tersenggol lengan agni dan terjatuh kelantai

“kamu gx papa ni?”tanya gabriel, ia terliahat khawatir

“perasaan gw gx enak iel, gw harus cepat cepat pulang, gw takut terjadi apa apa sama difa”agni meraih tasnya kemudian bergegas keluar restoran”gue duluan”pamitnya

Tak berapa lama kemudian ia sudah sampai dirumah
“difa, dif?”agni memanggil manggil anaknya

“sayang kamu dimana?”
, jangan bikin mama khawatir”masih tetap tidah ada jawaban

“telfon rumah terdengar berdering

“tililililililtt, tililililit, tilililit”agni dengan sigap meraih ganggan telfon dan meletakkannya di telinganya

“halo bisa bicara dengan mamaya difa?”terdengar suara di seberang

“ia saya sendiri, ada apa ya”agni masih saja khawatir

“anak anda mengalami kecelakanaan”

“prang, firasatnya ternyata benar, difa kecelakaan ganggang telefon itu pun terjatuh, seketika tubuh agni melemas, dia pun terduduk dilantai.

“halo? Halo? Buk?”

“oh iya halo ini saya temanya,” Cakka gantian menjawat telfon ia baru saja datang setelah mendengar kabar dari gabriel kalau agni pulang denga tergesa gesa

“ ini pak difa kecelakkan ada di rumah sakit kasih bunda”

“oh iya saya akan segera kesana”

Telfon itu pun ditutup

“ni ayo kita kesana, kamu jangan lemah kyak gini, kita berdoa aja agar difa gx kenapa napa”ia coba menarik agni untuk berdiri, setelah agni berdiri, Cakka pun memeluknya.

“udah kamu tenang aja difa anaknya kuat kok, dia pasti baik baik saja, ayo kita kerumah sakit” Cakka menenangkan agni, ia mengelus, rambut agni. Agnipun hanya mengangguk.

-----


“Mbak kamar dengan nama difa ryansyah aditya haling dimana ya?”tanya agni tergesa gesa, setelah mereka sampai di rumah sakit

“bentar ya mbak, saya cek dulu” kata petugas resepsionis sambil tanganya membuka buku yg ada di depannya”kamar difa ryansyah aditya haling ada di kamar 08, terimakasih”lanjutnya sambil tersenyum

Agni pun langsung berlari ke arah kamar yang di maksud, sesampai disana langkahnya
terhenti
“rio?, ngapain dia ada disini?”agni kaget karena rio yg menunggu ruangan dimana difa di rawat

“ngapain kamu disini?”tanya agni tampa melihat sosok yg ditanya

rio mendongakkan kepalanya yg dari tadi menunduk“jadi difa itu anak elo ni?”rio malah balik bertanya

“iya kenapa?”agni memalingkan mukanya, karena dia tidak ingin bertatapan dengan rio.

“kamu sudah menikah?”rio terus bertanya

“Clekk”pembicaraan mereka terpotong setelah dokter keluar

“gimana dok keadaan anak saya? Dia tidak apa apakn?”agni terlihat begitu cemas dengan keadaan anaknya

“tenang buk, anak anda baik baik saja kok, hanya terlihat syok dan goresan kecil di siku dan lututnya”ucap dokter

Agni pun bernafas lega”elo yg nabrak anak gue?”tuduh agni, tangan agni menunjuk rio

“maaf ni, gua gx sengaja”ucap rio pelan, ia kembali menundukkan kepalanya

“lo tega ya io, sumpah tega banget, mendingan lo pulang sekarang”agni mulai emosi, tanganya mulai memukul rio

“ni udah ni, nggak baik marah marah, istigfar, difa lagi sakit di dalam” Cakka melerai, di raihnya tangan agni yg berusaha memukul rio kembali, kemudian dipeluknya agni”dan elo yo, mendingang pulang, suasana lagi gx enak, gue mohon”pinta cakka pada rio

“baik lah kka, gua pulang”rio pergi dengan kepala menunduk terlihat dia begitu sedih

Setelah rio pergi agni dan Cakka masuk ruangan
Disana terlihat difa sedang terbaring lemah, agni yg melihat itu langsung memeluk difa, “sayang kamu gx papakan?”tanya dia khawatir

Agni melepaskan pelukannya “engga kok nda, tenang aja, difa kuat kok, Cuma luka kecil, hehe”difa menjawab dengan santai dibarengi dengan nyengir

“ahaha, difa kan selalu kuat, jagoanya om lho”puji Cakka sambil mengacak ngacak rambut difa

“pastinya om”difa menambahi

“difa tadi dari mana sih?”tanya agni penasaran, karena menurut informasi difa kecelakaan jauh dari rumah

“tadi difa nyari ayah mah, difa takut ayah gx ke ulang tahun difa, difa malu mah, difa udah terlanjur bilang kalau ayah difa akan pulang”jelas difa, air matanya kini mulai berkaca kaca”maafin difa mah”difa beranjak dari tidurnya kemudian memeluk agni “tapi difa udah nemuin ayah kok”

“degh”jantung agni mulai berdegup kencang”apa jangan jangan difa udah tau kalau dia anaknya rio?”pikir agni “siapa sayang?”tanya agni

“om Cakka sini deh,”difa memanggil Cakka untuk mendekat, difa tiba tiba memeluk Cakka,”ayah difa itu om Cakka, iyakan?”difa memeluk Cakka erat sekali

Cakka nampak bingung, ia menatap agni, meminta jawaban dan agni mengangguk pelan.
“om, maukan jadi ayah difa? Please difa mohon, kalok emang gx mau jadi ayah difa selamnya, jadi ayah difa untuk besok aja”difa melepaskan pelukanya, ia terlihat begitu berharap

Cakka  kembali menatap agni, lagi lagi jawaban agni sama ia mengangguk, Cakka pun tersenyum
“iya sayang, om mau jadi ayah difa, selamanya deh” Cakka menatap difa di kecupnya kening difa

“beneran om?”difa tersenyum bahagia

“engga jadi deh”ucap Cakka

Difa kembali bersedih”knapa om? Karena difa nakal yah?”difa menundukkan kepalanya”difa janji deh gx akan nakal lagi”kata difa lirih

“soalnya, masa masih manggil om sih, maggilnya ayah donk,” Cakka tersenyum jahil

“ah om Cakka mah”difa kembali tersenyum dan merangkul leher Cakka manja

“tuh kan masih saja” Cakka pura pura ngambek

“iya iya ayah”difa mencium pipi Cakka

“nda”panggil difa

“sini donk, difa pengen dipeluk ayah sama bunda difa”difa lagi lagi tersenyum bahagia, ia pun memeluk keduanya kemudian mengecum pipi agni, selanjutnya pipi Cakka”difa sayang ayah sama bunda”

“ayah juga sayang difa”balas Cakka ia mengecum kening difa

“nda, difa pengen pulang, difa pengen tdr bareng kalian dirumah”lagi lagi difa merengek manja, mungkin karena ini pertama kalianya dia bisa panggil ayah kepada seseorang.”boleh ya mah”

Seketika mata Cakka dan agni saling bertatapan, kemudian mereka mengambil keputusan untuk mengangguk”boleh kok sayang”

“yey asik, yah gendong yah”pinta difa, kali ini dia memang masih pengen maja majaan sama ayahnya

“iya sayang, sini” Cakka pun menggendong difa

Diluar ruangan terlihat pemuda yg menabrak difa tadi atau lebih tepanya Rio. Tersenyum miris. Semoga kalian bahagia. Kemudian ia menulis pesan singkat”ni kita perlu ketemu”sent to *agni

Kemudian dia beranjak pergi sebelum mereka melihatnya

----

“yah”panggil difa lirih, setelah mereka keluar dari mobil dan memasuki rumah

“iya sayang”jawab Cakka

“ayah gx pulang kerumah raflikan?”difa menatap Cakka lekat

“ya engga donk, kan udah jadi ayahnya difa, jadi ayah ya tdr disini”jawab Cakka

“bener ya pah?”difa mencoba meyakinkan

“iya sayang”

Setelah sampai di kamar, Cakka menidurkan difa.

“ayah sini tdr sama difa”pinta difa manja

Cakka hanya tersenyum, kemudian dia ikut merebahkan badanya di samping difa. Difa memeluk erat lengan Cakka. Seakan akan tidak akan membiarkannya pergi lagi. Tak lama kemudian difapun terlelap.

Cakka menyingkirkan pelan tangan mungil difa. Kemudian dengan hati hati dia beranjak dari kamar tidur difa. Ia pun berjalan menuju ruang tamu. Baru saja sampai di ruang tengah, ia mendengar dua orang yg sedang berbincang bincang. Cakka pun agak sedikit mendekat dan mengintip dari ruang tengah.

“ni, jawab aku, difa itu anak akukn?”rio memegang lengan agni

“bukan”ucap agni lirih, ia menundukkan kepalanya

“gua gx percaya, pasti dia anak gua, firasat gua bilang gitu ni”

“yakin banget lo yo, difa itu anak gua dengan cakka, ngerti lo”agni masih menunduk

“gx kamu pasti bohong ni,tatap mata aku ni bilang kalu difa itu anak akukn?, tadi gua denger sendiri di rumah sakit”

“gx rio”kini agni memberanikan diri menatap mata rio.”sekarang mendingan lo pergi dari rumah gua, gua mau tdr”agni ingin melangkah keluar ruang tamu

“please ni, jawab yg jujur, aku tau kamu itu bohong, aku janji gx akan ganggu hidup kalian”rio menahan lengan agni agar tidak pergi

“huh”agni menghembuskan nafas berat”difa memang anak lo kok, udah puas? Sekarang lo pergi dari rumah gua, karena gua udah gx ngeharapin lo ada disini lagi”akhirnya agni bisa berkata dengan sejujurnya, dan kin ia membentak rio agar keluar dari rumahnya.

“gua pengen minjem difa sehari saja, setelah pulang sekolah besok” rio kembali memohon

“oke gua ijinin lo, tapi hanya buat hari besok sampai pukul 11”

“sampai pukul 14 ya ni? Please” rio kembali memohon

“engga 11 ya sebelas”

“13 ya” rio masih menawar

“engga ya engga, rio kalau gx mau ya sudah”

“12 deh ya please”

“oke sampai jam dua belas, sekarang lo pergi, gua udah muak liat muka lo”lagi lagi agni mengusir rio

“makasih ni”rio pun berbalik arah dan keluar dari rumah agni

Setelah rio keluar cakka pun juga keluar dari persembunyianya.

“ni? Lo nangis?”tanya Cakka setelah dia sampai didekat agni

“gu..gu. gua takut rio ngambil difa dari gua kka, hizk hikz” Cakka meraih agni kemudian ia memeluk agni mencuba menenangkanya.

“knapa kalian gx menikah aja?”tawar Cakka, ngga tau kenapa kata kata ini muncul dari mulutnya, padahal hatinya juga sakit.

“gx mungkin kka, dia udah punya istri dan lo jg tau difakn? dia sayangnya hanya ke elo”
Tangis agni semakin menjadi jadi.

“itu karena dia belum terbiasa ni” Cakka tetap meyakinkan

“dia udah punya istri kka”agni menatap Cakka, Cakka yg ditatappun merasa gugup, dia sekanya cepat cepat air mata yg ingin menetes dari matanya.”kka gua pengen kita secepatnya menikah”pinta agni

“lo yakin ni?, gua gx mau lok entar akhir akhirnya lo tambah sakit”

“gua yakin kka, semuanya demi difa, gua juga udah mulai bisa menerima loh, disini”ucap agni sambil memegang dadanya lebih tepat ke hatinya.”lo maukan menikah dengan gua”agni kembali bertanya.

“kalau aku sih setuju setuju aja, asalkan kamu ngga nagis lagi” Cakka melepaskan pelukanya kemudian menghapus airmata akni dengan ujung jempolnya.

“makasih kka”agni pun memeluk Cakka erat, kemudian ia melepasnya kembali dan mendudukkan pantatnya di sofa.

“kapan kita nikah?”tanya Cakka

“besok pagi kka”jawab agni cepat

“hah apa gx kecepetan ni? Ortu dan Keluarga lo yg ada di bandung gimana apa udah dihubungi?” Cakka sedikit tidak percaya dengan perkataan agni barusan.

“udah gua hubungin Cakka, dan mereka setuju, lo tau kan knapa gua pengenya besok?”

Cakka hanya mengangguk”ya udah gua pulang dulu, sampai ketemu besok pukul 09.00” Cakka berpamitan kemudian ia mengecup kening agni.

------

Difa terbangun ketika mendengarkan suara brisik dari luar, kyaknya ada banyak orang diluar.
Difa membuka pintu kamarnya, ia masih mengantuk, di kuceknya mata dia dengan tangannya. “huaaaam”sesekali dia menguap.

Matanya melek sempurna ketika meliahat oma dan opanya ada dirumahnya.

“omaaaa, opaaaa”teriak difa sambil memeluk oma dan opanya.
Opanya pun jongkok untuk menyetarakan dengan difa. Kemudian di gendongnya difa.
“opa kapan dateng?”difa kangen tauk”ucap difa cemberut

“opa dateng tadi malem sayang, kamu udah tdr sih, jd gx opa bangunin”jelas ayah agni

“hehe lok tau opa datengkan difa bangunnya lebih pagi”difa nyengir

Sontak membuat orang orang yg ada diruang tengah tertawa.
“oh iya cucu oma ulang tahun ya sekaran selamat ulang tahun ya sanya “oma difa memeberi ucapan sambil mengecup kening difa begitupun semua yg ada di ruang tengah.

Agni yg baru saja dari dapur. Keluar denga beberapa teh hangat.
“eh jagoan bunda udah bangun ternyata, selamat ulang tahun ya sayang muach, semoga panjang umun n sehat selalu”kata agni sambil beberapa kali dia mencium kening dan pipi anaknya itu”kadonya ntr sore aja yah”

“iya bunda, gx papa kok”difa pun tersenyum

“udah mandi dulu sana, ntr sekolahkan?”tanya omanya

“pengenya gx sekolah habis dirumah rame sih, ada opa, oma, om, ada tante, ah lengkap deh”difa menyebut satu satu keluarganya dan menghitung dengan jarinya

“eh gx boleh bolos ah”larang oma

“iya iya oma difa sekolah kok”difa berjalan ke arah kamarnya sambil mayun.


--------

Difa dengan malas berangkat kesekolahnya


-------

Di rumah
Tepat jam sembilan iring iringan keluarga Cakka memasuki rumah agni.
Keluarga agni pun menyambutnya dengan riang.
Para penyambut tamu berdiri dan bersalaman dengan mereka,

Setelah memasuki rumah, ayah Cakka menyampaikan maksud kedatanyanya kemari.
“begini bapak dan ibu, kami bermaksud datang kesini untuk melamar putri bapak yang bernama agni trinubuwati, apakah bapak menerima lamaran kami?”(apa deh gua gx tau bener atau salah)
“kalau dari keluarga kami terserah kepada yg bersangkutan yaitu agni sendiri, gimana ag?”ayah ani melempar pertanyaan ke agni
Agni hanya mengangguk
“karena setuju mari kita menuju ruang tengah”
Merekapun berjalan keruang tengah,
“semuanya sudah siap?”tanya ayah agni
Semuanya mengangguk
Agni dan Cakka di dudukkan berdampingan kemudian mereka di kerudungin dengan kain(apa ini)
Ayah agni menjabat tangan Cakka dan berkata
“saya nikahkan kamu cakka kawekas nuraga bin nuraga dengan agni trinubuwati binti rakka dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar satujuta serartus sepuluh ribu seratus rupiah di bayar tunai”

“saya terima nikahnya agni trinubuwati dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar satujuta serartus sepuluh ribu seratus rupiah di bayar tunai”

“Bagaimana saksi sah?”

“sahh”jawab semuanya

“alhamdulillah....”

Cakka pun memasankan cincin ke jari manis agni, begitupun sebaliknya agni juga memasukkan cincin ke jari manis Cakka. Terus agni mengecup punggung tangan Cakka, sedangkan Cakka mengecup kening agni..


Dalam hati agni berkata“Difa sayang sekarang nama kamu bukan lagi, difa ryansyah aditya haling, tapi difa ryansyah nuburaga” kemudian ia pun tersenyum

Dalam hati“akhirnya gua bisa bertanggung jawab atas perbuatan dan kekhilafan gua ke elo dulu, ni. Maaf jg buat rio, karena lo udh jd korban”cakkapun tersenyum

-----
@sekolah

Jam menunjukkn pukul 10:00
Teng tengg teng
“pulang teriak anak anak”
“temen temen ebtar sore jam empat kerumah ku ya, difa tunggu lho”ajak difa kepada teman temannya”ini undanganya”
“oke difa gw pasti datang”kata gilang sambil mengemas barang barangnya”difa mengulurkan undangan ke gilang, gilang pun menerimanaya
“aku jg pasti datng kok dif”marsha menerima undangan yg ku sodorkan kepadanya

Semua teman temanku udah aku undang, tinggal dua undangan yg tersisa, difa inget rafli, mendingan yg satu aku kasih ke dia aja ah, pikir difa

“raf ini undangan buat kamu, datang ea”ucap difa ramah, sambil tersenyum

Rafli hanya tersenyum dan menerima undangan itu

Kelas sudah sepi kini waktunya difa pulang.
Di pintu gerbang ia di sapa seseorang
“eh difa ea?”tanya dia, difa coba mengingat ngingat sosok ini
“siapa ya?”
“ehehe om yg nabrak kamu kemarin, sebagai permintaan maaf om ingin ajak kamu jalan jalan, gimana? Mau?”ajak lelaki itu

“om udah izin sama mama kamu kok”

“bener ya om?” Difa berusaha menyelidik

“iya difa percaya deh”rio nampak serius, difa menatap rio lekat difa seperti kenal dekat dengan sosok ini, nmun difa tak pernah bertemu dengannya.

“ok deh difa percaya, emang kita mau kemana om?”

“emzzz, difa pengennya kemana? Om turutin deh”

“ke dufan ya om?”difa menatap rio

“emzzz”rio berfikir sejenak“oke oke deh, tapi kerumah om dulu ea”

“sip,” difa pun tersenyum,

Difa dan rio memasuki mobil.
Setelah beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumah rio.

“wih om? Ini beneran rumah om?”difa terkagum kagum melihat keindahan rumah Rio

“iya donk, ayo masuk”ajak Rio

Merekapun masuk kedalam rumah
“assalamualaikum mah, pah?”panggil Rio

“iya sayang”jawab mamanya sambil mendekati Rio”eh ini siapa?”tanya mama Rio

“ini difa mah”

“owh lucunya, anak siapa sih ini?”mama Rio langsung menggendong difa dan diajaknya jalan jalan keliling rumah

“nama saya difa tante, saya anaknya ayah cakka dan bunda agni”jawab difa sambil tersenyum

“panggilnya oma saja ya?”pinta mamanya Rio

“ok deh”

“difa, ayo berangkat, udah siang nih” Rio memanggil nama difa

“oma kedepan yuk, udah di panggil sama om Rio”

Mereka berdua pun berjalan ke arah depan

“difa, ini istri om namanya ify, bolehkan dia ikut?” Rio mengenalkan ify dengan difa

Difa agak tidak suka dengan tante ini, namun di tutupinya.
“saya difa tente”difa memperkenalkan dirinya sambil tersenyum”oh boleh dong om”lanjutnya

Mereka bertiga pun melesat menuju dufan
Sebelum bermain mereka makan siang terlebih dahulu di sebuah restoran.
Setelah selesai makan.
Mereka mulai mencoba wahana yg ada dari wahana satu ke wahana yang lain.
Mereka bertiga terlihat sangat berseng senang.

“uhh om cape banget, beliin ice cream donk”pinta difa

“ok sayang, tunggu bersama tate ify ea?”
Difa pun tersenym, kemudian dia duduk di kursi bawah pohon.

Tak berapa lama kemudian rio kembali dengan tiga buah ice cream
“ini buat difa, ini buat tante ify, dan ini buat om”

Mereka pun menikmati es crem itu, difa mendadak jahil, ia oleskan es itu ke muka Rio
“ahha, om lucu deh, kyak badut”difa ketwa riang

“awas kamu ya, rasakan ini”rio membalas mengolesi es cream ke difa.
Tapi syangnya meleset.

“ahaha gx kena gx kena”ledek difa, difa pun beranjak dari duduknya dan lari

“awas kamu ya”rio pun mengejar difa

Kejar kejaran terjadi diantara mereka.
Setelah merasa capek difa pun menyerah.
Kemudian ia meminta untuk mencoba wahana baru di dufan.
Jam sudah menunjukkan pukul 12.00
Waktu sudah habis, Namun mereka masih mencoba wahana baru. Difa terlalu asyik melihatnya.

“difa pulang yuk, ntar kamu di cariin mama kamu lho?”ajak Rio

“bentar lagi om, oh iya sampai lupa,om entar kan difa ulang tahun, om datang ya, kebetulan undanganya sisa satu”pinta difa

“oke deh om pasti datang kok”jawab Rio, difa hanya tersenyum dan melihat lagi pertunjukanya.

30 menit kemudian pertunjukan selesai.
Difa terlihat begitu kelelahan. Ia mengantuk?
rio yg sadar akan itupun lagsung mengendong difa.

“difa kecapean ya? Om gendong aja ya?”tawar Rio ia membungkuk dan mengarahkan kedua tanganya ke arah difa. Difa yg memang sangat capek pun hanya mengangguk. Tak berapa lama kemudian difa pun tertidur dalam geendongan Rio. Ia sangat lelah hari ini.

----

Setelah sampai di depan rumah difa. Rio mengeluarkan difa dari mobil. Di gendongnya difa. Kemudian ia berjalan ke arah pintu”

“tintong” “assalamualaikum?”
Belum ada yg menyahut, Rio menatap lekat difa yg tertidur dalam gendonganya, ia kecup beberapa kali pipi anak itu, dalam hatinya ia berkatan “MAAFIN PAPA, sayang papa udah pernah sia siain kamu”di elusnya rambut difa pelan

Selang beberapa menit kemudian
“waalaikumsalam”

“ya allah difa” cakka yg mengetahui difa tertidur langsung mengambil difa dari gendongan rio dan kemudian di gendongnya.

“udah ya, kami mau istirahat”pinta agni

“ok makasih ni atas waktu yg di berikan”ucap rio

Agni hanya tersenyum menaggapinya. Kemudian ia menutup pintu, dua pasang suami istri yg bersama difa tadipun berlalu menajuh dari rumah difa.

----

“sayang bangun, udah sore nih, hari ini kan ada pesta ulang tahun kamu”agni duduk di samping tempat tidur difa sambil mengguncangkan tubuh difa.

Cakka ikut duduk di sebelahnya,” jagoan ayah kok masih molor sih”ayo donk bangun sayang” Cakka juga mengguncankan badan difa.

“apa mau ayah batalin nih acaranya?” Cakka memancing agar difa mau bangun

“hah?”benar saja difa langsung bangun”ah jangan dong yah, “rengek difa

“haha engga kok sayang ayah Cuma bercanda, habisnya kamu susah di bangunin sih” Cakka tertawa ringan

“difa mandi ya sayang bentar lagi pasti teman temanmu pada datang”pinta agni

“iya bun”difapun menggangguk dan mengambil haduk kemudian masuk ke kamar mandi.
Sedangkan agni menyiapkan baju buat anaknya itu.
Hari ini anak semata wayangnya berpakaian seperti pangeran.

Tak berapa lama kemudian difa pun keluar dari kamar mandi dan bersegera memakai pakaianya.



“gimana nda? Udah rapi pa belom?”tanya difa
“wih anak bunda emang ganteng, udah rapi kok”agi menanggapinya sambil tersenyum.

“ayah mana bun?”tanya difa mencari cari Cakka, matanya clingak clinguk kesana kemari

“ada di depan, nyambut tamu”jawab agni.

“difa kedepan dulu ya bun, daaa”difa pun berlari kecil menuju ayahnya di depan. Pesta dilakukan di halaman belakang rumah deket kolam renag.

“sore ayah”

“eh.. anak ayah udah ganteng rupanya”puji Cakka

“iya donk yah, ayahnya aja udah keren gitu, anaknya jg harus keren donk”pd difa, sambil menaikkan kerah bajunya.

“hehe bisa aja kamu sayang”kata cakka sambil memegang pundaknya ke difa

Jam sudah menunjukkan pukul 16:00
Satu per satu teman teman difa datang.
“wih dif, udah kyak pangeran aja kamu”ucap gilang sambil melihat difa dari atas sampai ke bawah. Ia kemudian menyalami Cakka dan difa secara bergantian”aku kesana dulu ea”

“ok lang”ucap difa

“sore om, sore difa”ucap marsha yg baru saja sampai, marsha pun menyalami Cakka kemudian difa

“eh kamu cantik banget sya, hari ini”ucap difa keceplosan, marsha hanya tersenyum

“di..fa!!”tegur Cakka

“eh maaf yah, hehe”difa mengarahkan tanganaya membentuk huruf v

“saya duluan dif”

Yg paling akhir datang adalah keluarga Cakka dan tentu ada rafli disana.

Mereka keluar dari mobil

“sore kak, sore dif”sapa rafli ramah, kepada Cakka dan difa, difa tertegun tumben dia mau nyapa biasanya walaupun ada ayah dia tetap saja tak mau menyapaku

“sore jg raf”sapaku balik sambil tersenyum

“aku dulan ya”

Raflipun berlalu

“opa sama oma bentar lagi keluar siap siap ya?”ucap Cakka berbisik di samping telinga difa,
“mereka gx galak kan om?”tanya difa agak takut

“engga kok”bisik Cakka lagi

“hayo lagi ngomongin apah, pake bisik bisik lagi”ucap papanya Cakka yg baru keluar dari mobil. Difa yg takut langsung bersembunyi di belakang Cakka.

“loh kok malah sembunyi, oma sama opa lho yg datang”papa Cakka mencoba sok akrap agar difa tidak takut

Difa kemudian keluar dari persembunianya, kemudian dia mendekati orang tua Cakka.

“sini biar opa gendong”papa Cakka berjongkok kemudian mengulurkan kedua tanganya.

Difapun nurut dan memeluk opa barunya itu, dia pun kemudian diangkat untuk di gendongnya.

“opa gx gigit kok, jadi jangan takut ya”

Difa pun tersenyum dan mulai terbiasa dengan opa dan oma barunya.

“ni, cepetan keluar semua sudah pada datang”panggil Cakka ke agni yg masih di dalam.

“iya sayang”agni pun keluar dengan gaun yg meman pas banget dengan tubuhnya. Ia terlihat sangat begitu cantik dengan gaun itu”ayo sayang”kata agni membuyarkan lamunan Cakka

“eh ayo”

Setelah mereka sampai di tempat pesta. Ayahnya Cakka pun menurunkan difa dari gendonganya.

Cakka sebagai kepala keluarga membuka acara, ia memberikan ucapan terima kasih kepada yg sudah datang. Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

Selamat ulang tahun, kami ucapkan
Selamat panjang umur kitakan doakan, selamat sejahtera.
Sehat sentosa. selamat ulang tahun dan bahagia.

Happy birtday to you
Happy birtday to you
Happy birtday happy birtday
Happy birtday to yo

Begitu paduan suara dari para tamu yang hadir, difa pun tersenyum menanggapinya.

Tiup lilinya tiup lilinya, tiup lilinya sekarang juga sekarang juga sekarang juga
“ayo sayang di tiup lilinya”perintah agni

Difapun memejamkan matanya sejenak dalam hati difa berdoa “ya allah semoga ayah tidak pergi pergi lagi, dan jadikan kami keluarga yg bahagia, amiinn”

Kemudian difa pun meniup lilin angka tujuh yg ada di atas kue.
“fuuuuhhh”

“yeeeeeeeeeeee” “prok prok prok prok”tepuk tangan pun berbunyi setelah lilin mati tanpa harus di komando

“potong kueh nya, potong kueh nya, potong kuenya sekarang juga sekarang juga, sekarang juga”

Difa pun memulai memotong kue, potongan pertama ia kasihkan ke bundanya.
“potongan yg perama ini untuk bunda, karena bunda selalu menjaga difa dengan setulus hati” difa menyuapkan makanan itu kemulut agni, “terimakasih sayang”ucap agni setelah menelan kuenya, kemudian ia mngecup pelan kening difa, semoga kamu jadi anak berbakti kepada oranga tua, aminnnn”setelah itu ia lepaskan kecupanya

Prok prok prok prok

“Potongan yg kedua untuk ayah, yang selalu ada buat bunda, makasih ya yah atas semuanya yah”difa juga menyuapkan kue itu ke mulut Cakka, Cakka melakukan hal yg sama dengan agni, mengecup kening difa dan berdoa”semoga kamu bisa membanggakan orang tuamu kelak sayang”

Potongan koe yg selanjutnya pun, untuk opa dan oma difa.

Sesi pemotongan kue pun selesai. Para tamu undangan berebut menyalami difa untuk memberikan ucapan ulang tahun.

Semuanya sudah mengucapkan kecuali rafli. Iya yg paling akhir mengucapkanya.
Ia mendekati difa dengan kepala menunduk.
“selamat ulang tahun ya difa, maaf selama ini aku jahat ke kamu, aku hanya gx rela kamu ngerebut kaka aku, aku sangat sayang dia”raflipun meminta maaf, ia kemudian memeluk difa. Erat. “sebenarnya aku udah tau dari dulu kalau kaka aku itu ayah kamu, tapi aku gx rela, sekali lagi maaf ya dif”
“iya nggak papa kok raf, aku ngerti itu, tapi ayah aku memang masih jadi kakak kamu, kamu juga boleh tinggal disini, iya kna bunda?”difa membalas pelukan dari rafli. Cakka dan agnipun hanya tersenyum dan mengangguk
“terimakasih difa”rafli pun melepaskan pelukanya.

“sekarang kita gx musuhan kan?”tanya difa ke rafli
“engga donk, sahabat”rafli memberikan jari kelingkingnya, difa pun mengaitkan jari kelingnya ke kelingking rafli. Mereka pun tersenyum.

“udah udah sekarng waktunya senang senang jangan bersedih”uacap Cakka kemudian

“buat difa ayah sama bunda kasih satu permintaan deh, pasti ayah sama bunda turutin, iya kan bun?” Cakka menyenggol agni. Agni pun mengangguk.

Difa nampak berfikir, satu menit dua menit. “aha, dapat”difa tersenyum bahagia

“ayah bunda sisi deh, aku bisikin”

Agni dan Cakka pun hanya menuruti perintah difa
Agni berada di samping kiri difa dan Cakka ada di samping kanan difa. Kemudian mereka merendahkan telinga mereka tepat disamping mulut difa
“difa pengen punya adik, jadi bisa kan?”seketika agni melotot sedankan Cakka mengangguk dan tersenyum pasti.


0 comments:

Post a Comment